Budidaya Tanaman Gandum Pdf To Word

Budidaya Tanaman Gandum Pdf To Word Average ratng: 6,8/10 3806 votes
  1. Pdf To Word

Faktor-Faktor Yang Memepengaruhi Pembentukan Tanah Catatan Kecil Seorang Anak Fakultas Pertanian Faktor-faktor pembentuk tanah yaitu iklim, organisme, batuan induk, topografi, dan waktu. Faktor-faktor pembentuk tanah tersebut akan diuraikan sebagai berikut: 1.

Iklim Unsur-unsur iklim yang mempengaruhi proses pembentukan tanah terutama ada dua, yaitu. Kumpulan Judul Contoh Skripsi Pertanian – Contoh Skripsi 2017 Studi kasus kami diantaranya adalah analisa penggunaan pupuk, strategi pemberian pakan ternak, analisis komoditi pertanian, optimalisasi peternakan sapi dan masih banyak lagi. SOFT COPY KODE O.21 (PDF) KARAKTERISTIK FISIOLOGI ALOE Vera 2009 Juli 23 « BIOLOGI ONLINE Pengaruh penggunaan tapiokal aloevera BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Luka adalah keadaan hilang atau terputusnya kontinuitas jaringan (kerusakan Lesi kulit permukaan tubuh). Jenis lesi (luka): klasifikasi (pembagian) lesi berdasarkan kedalaman dan. Gandum - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Sejarah Masyarakat prasejarah sudah mengenal sifat-sifat gandum dan tanaman biji-bijian lainnya sebagai sumber makanan.

Berdasarkan penggalian arkeolog, diperkirakan gandum berasal dari daerah sekitar Laut Merah dan Laut Mediterania, yaitu daerah sekitar Turki. Sekoniarohchani – The greatest WordPress.com site in all the land! LAPORAN PRAKTIKUM HASIL UJI MAKANAN Setiap makhluk hidup memerlukan makanan untuk melanjutkan kelangsungan hidupnya. Selain itu, Makanan dapat membantu kita dalam mendapatkan sumber energi dan membantu pertumbuhan badan maupun otak. 2011 « BIOLOGI ONLINE (Wijayakusuma, 2000) 3.3.

Morfologi Tanaman Krisan Tanaman krisan merupakan tanaman semusim (anual) yang berkisar 9-12 hari tergantung varietas dan lingkungan tempat menanamnya. Tanaman krisan dapat dipertahankan hingga beberapa tahun bila. Peternakan Anungsaptonugroho's Blog Anggorodi (1985) menjelaskan bahwa pertumbuhan berlangsung mulai perlahan-lahan kemudian cepat dan pada tahap terakhir perlahan-lahan kembali yang kemudian berhenti sama sekali. Dijelaskan lebih lanjut mengenai Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan.

Pdf To Word

Mikaelchristofersitinjak mikaelchristofer mikaelchristofer Apa yang kita harapkan belum tentu kita dapatkan dan apa yang kita dapatkan belum tentu itu yang kita harapkan, Tapi Percayalah Tuhan pasti memberikan. Kuliah Taksonomi Tumbuhan Tingkat Rendah DAFTAR ISI KATA.

Budidaya STKIP » 23 Sep. Budidaya tanaman gaharu pdf Budidaya tanaman gaharu pdf Budidaya tanaman gaharu pdf DOWNLOAD!

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jagung atau biasa disebut dengan Maize adalah makanan serta pakan terpentingdi belahan bumi bagian barat. Jagung dapat tumbuh di berbagai kondisi iklim. Sejak zaman prasejarah, jagung telah menjadi makanan pokok bangsa Meksiko dan Amerika Latin.

Dalam perdagang global, kata maize lebih sering digunakan dari pada jagung. Meksiko merupakan negara tempat jagung berasal. Meksiko memiliki banyak varietas jagung yaitu sebanyak 65.

Tanaman jagung merupakan tanaman biji-bijian yang jumlah produksi setiap tahunnya terbesar dibanding tanaman biji-bijian yang lain. (Malti et al., 2011). Jagung adalah tanaman rerumputan tropis yang sangat adaptif terhadap perubahan iklim dan memiliki masa hidup 70-210 hari. Jagung dapat tumbuh hingga ketinggian 3 meter. Jagung memiliki nama latin Zea mays. Tidak seperti tanaman biji-bijian lain, tanamn jagung merupakan satu satunya tanaman yang bunga jantan dan betinanya terpisah (Belfield dan Brown, 2008).

Temperatur maksimal dari tanaman jagung mulai dari fase pertumbuhan dan perkembangan adalah 18-32 derajat Celcius. Temperatur 35 derajat Celcius akan menyebabkan kematian pada tanaman jagung.

Suhu udara atau temperatur yang baik untuk perkecambahan adalah 12 derajat Celcius, dan fase pertumbuhan adalah 21-30 derajat Celcius. Di daerah Asia Tenggara, fase kekeringan yang terjadi pada April-Mei akan menjadi faktor pembatas pertumbuhan tanaman jagung (Belfield dan Brown, 2008). Jagung dapat menghasilkan hasil panen melimpah dengan curah hujan 300 mm perbulan. Jikakurang dari 300 mm perbulan akan mengakibatkan kerusakan pada tanaman jagung, namun demikian, faktor dari kelembapan tanah juga berdampak pada berkurangnya hasil panen (Belfield dan Brown, 2008). Biji jagung digunakan untuk berbagai macam kebutuhan diseluruh dunia. Jagung digunakan sebagai makanan pokok bagi beberapa negara didunia. Jagung juga digunakan sebagai tepung gandum untuk membuat roti (Malti et al., 2011).

Jagung manis (sweet corn) adalah varietas yang secara genetis tinggi aakan gula dan rendah akan zat tepung dan sering dimakan pada saat kondisinya belum matang. Beberapa varietas jagung telah dikembangbiakkan menjadi berbagai macam penambahan fase pada pertumbuhan bunga betina, yang sekarang kita kenal sebagai baby corn. Zat tepung atau starch dari tanaman jagung juga dapat dibentuk menjadi plastik, bahan perekat, dan berbagai macam produk kimia lainnya (Malti et al., 2011). Jagung adalah tanaman yang sensitif terhadap cekaman banjir. Akibat dari banjir, tanaman jagung tidak dapat dipanen. Ini dikarenakan banjir mengurangi kadar oksigen dalam tanah dan menggantikannya dengan air.

Akibatdari banjir, metabolisme tanaman akan terganggu dari bersifat aerob menjadi unaerob. Hal ini menyebabkan kerusakan pada pertumbuhan tanaman jagung (Souza, 2009). Untuk mengetahui lebih dalam tentang tanaman jagung, perlu adanya pemahaman morfologi, anatomi, dan hal-hal yang berkaitan dengan tanaman jagung, mulai dari kondisi iklim, lahan tanam, cara penanaman serta pertumbuhannya. 1.2 Tujuan 1. Mengetahui morfologi tanaman jagung. Mengetahui anatomi tanaman jagung. Mengetahui fase pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung 4.

Mengtahui hal hal yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman jagung. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Taksonomi Tanaman Jagung Dalam sistematika tumbuhan, kedudukan tanaman jagung diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Plantae Divisio: Spermatophyta Subdivisi: Angiospermae Kelas: Monocotiledon Ordo: Poales Famili: Poaceae Genus: Zea Spesies: Zea mays L.

2.2 Morfologi Tanaman Jagung 2.2.1 Biji Biji tanaman jagung dikenal sebagai kernel terdiri dari 3 bagian utama, yaitu dinding sel, endosperma, dan embrio. Bagian biji ini merupakan bagian yang terpenting dari hasil pemaneman (Belfield dan Brown, 2008). Daun terbentuk dari pelepah dan daun ( leaf blade & sheath). Daun muncul dari ruas-ruas batang.

Pelepah daun muncul sejajar dengan batang. Pelepah daun bewarna kecoklatan yang menutupi hampir semua batang jagung(Belfield dan Brown, 2008). 2.2.3 Batang Batang tanaman jagung beruas-ruas dengan jumlah 10-40 ruas. Tanaman jagung umumnya tidak bercabang. 2.2.4 Akar Sistem perakaran tanaman jagung terdiri atas akar-akar seminal, koronal, dan akar udara. 2.2.5 Bunga Tanaman jagung memiliki bunga jantan dan betina yang letaknya terpisah. Bunga jantan terdapat pada malai bunga di ujung tanaman, sedangkan bunga betina terdapat pada tongkol jagung.

2.3 Anatomi Tanaman Jagung 2.3.1 Akar Akar pada tanaman jagung terdiri dari epidermis, ground tissue, endodermisyang mengelilingi sistem vaskular akar. Sistem vaskular terdiri dari xilem dan floem. Epidermis tersusun atas sel-sel eliptik dan perhadapan dengan 2 lapis hypodermis. 2.3.2 Batang Pada potongan melintang tanaman jagung terdapat jaringan epidermis, sklerenkim, parenkim, dan sistem vaskular. 2.3.3 Daun Anatomi dari daun tanaman jagung adalah berkarakter sama dengan rerumputan yang hidup didaerah iklim sedang ( mesophytic grass). Jaringan paling luar disebut epidermis yang memiliki kutikula sehingga bersifat kasar.

Pada tanaman monokotil seperti jagung, daun tidak memiliki jaringan palisade. 2.3.4 Biji Embrio pada tanaman jagung terletak dibawah endosperma. Jaringan endosperma bersifat padat. Embrio terdiri dari radicula dan plumula.

Radikula pada embrio dilindungi oleh sel-sel colerorhiza. Plumula dilindungi oleh sel-sel aleuron sel. Sel aleuron bertipe kecil, padat dan berbentuk persegi.Lapisan pelindung paling luar yang menutupi seluruh biji adalah pericarp (Malti et al., 2011). PEMBAHASAN 3.1 Morfologi Tanaman Jagung 3.1.1 Biji Biji tanaman jagung dikenal sebagai kernel terdiri dari 3 bagian utama, yaitu dinding sel, endosperma, dan embrio.

Bagian biji ini merupakan bagian yang terpenting dari hasil pemaneman. Bagian biji rata-rata terdiri dari 10% protein, 70% karbohidrat, 2.3% serat. Biji jagung juga merupakan sumber dari vitamin A dan E. (Belfield dan Brown, 2008). Pada awal fase pertumbuhan, batang dan daun tidak bisa dibedakan secara jelas.

Ini dikarenakan titik tumbuh masih dibawah tanah. Daun baru dapat dibedakan dengan batang ketika 5 daun pertama dalam fase pertumbuhan muncul dari tanah. Daun terbentuk dari pelepah dan daun ( leaf blade & sheath). Daun muncul dari ruas-ruas batang. Pelepah daun muncul sejajar dengan batang. Pelepah daun bewarna kecoklatan yang menutupi hampir semua batang jagung(Belfield dan Brown, 2008). Daun baru akan muncul pada titik tumbuhnya.

Titik tumbuh daun jagung berada pada ruas batang. Daun jagung berjumlah sekitar 20 helai tergantung dari varietasnya. Sejalan dengan pertumbuhan jagung, diameter batang akan meningkat.

Pertumbuhan diameter pada tanaman jagung menyebabkan 7-8 daun pada bagian bawah tanaman jagung mengalami kerontokan (Belfield dan Brown, 2008). 3.1.3 Batang Jagung berbentuk ruas. Ruas-ruas berjajat secara vertikal pada batang jagung. Pada tanaman jagung yang sudah tua, jarak antar ruas semakin berkurang (Belfield dan Brown, 2008). Batang tanaman jagung beruas-ruas dengan jumlah 10-40 ruas.

Tanaman jagung umumnya tidak bercabang. Batang memiliki dua fungsi yaitu sebagai tempat daun dan sebagai tempat pertukaran unsur hara. Unsur hara dibawa oleh pembuluh bernama xilem dan floem. Floem bergerak dua arah dari atas kebawah dan dari bawah ke atas. Floem membawa sukrose menuju seluruh bagian tanaman dengan bentuk cairan.

3.1.4 Akar Pada tanaman jagung, akar utama yang terluar berjumlah antara 20-30 buah. Akar lateral yang tumbuh dari akar utama mencapai ratusan dengan panjang 2,5-25 cm. Botani tanaman jagung termasuk tanaman monokotil (Tim Kerja Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, 2011). Sistem perakaran tanaman jagung terdiri atas akar-akar seminal, koronal, dan akar udara. Akar utama muncul dan berkembang kedalam tanah saat benih ditanam.

Pertumbuhan akar melambat ketika batang mulai muncul keluar tanah dan kemudian berhenti ketika tanaman jagung telah memiliki 3 daun. Pertumbuhan akar kemudian dilanjutkan dengan pertumbuhan akar adventif yang berkembang pada ruas pertama tanaman jagung. Akar adventif yang tidak tumbuh dari radikula tersebut kemudian melebar dan menebal. Akar adventif kemudian berperan penting sebagai penegak tanaman dan penyerap unsur hara.

Akar adventif juga ditemukan tumbuh pada bagian ruas ke 2 dan ke 3 batang, namun fungsi utamanya belum diketahui secara pasti (Belfield dan Brown, 2008). 3.1.5 Bunga Tanaman jagung memiliki bunga jantan dan betina yang letaknya terpisah. Bunga jantan terdapat pada malai bunga di ujung tanaman, sedangkan bunga betina terdapat pada tongkol jagung. Tangkai kepala putik merupakan rambut yang terjumbai di ujung tongkol yang selalu dibungkus kelobot yang jumlahnya 6-14 helai. Pada bunga betina, terdapat sejumlah rambut yang ujungnya membelah dan jumlahnya cukup banyak (Tim Kerja Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, 2011). 3.2 Anatomi Tanaman Jagung 3.2.1 Akar Akar pada tanaman jagung terdiri dari epidermis, ground tissue, endodermisyang mengelilingi sistem vaskular akar.

Budidaya

Sistem vaskular terdiri dari xilem dan floem. Epidermis tersusun atas sel-sel eliptik dan perhadapan dengan 2 lapis hypodermis. 3.2.2 Batang Pada potongan melintang, jaringan epidermis berbentuk persegi. Sel epidermal mengandung bagian kristal yang memanjang. Di dalam setelah jaringan epidermis, terdapat jaringan sklerenkim yang tebal. Sklerenkim pada batang saling berselang-seling dengan jaringan klorenkim.

Sklerenkim sebagian mengandung kumpulan sistem vaskular yang melingkari batang. Terdapat 3-5 sistem vaskular yang mengitari batang. Bagian sistem vaskular yang terluar merupakan yang terkecil. Bagian utama sistem vaskular yangterdiri dari xilem dan floem menyebar di bagian dalam tengah pada batang. Sistem vaskular yang berada di tengah tidak seluas sistem vaskular yang berada pada bagian periferal (pinggir). Sistem vaskular yang terletak pada bagian tengah batang tidak memiliki jaringan sklerenkim.

Pada bagian tengah batang. Sklerenkim digantikan oleh jaringan keran bernama parenkim (Malti et al., 2011). 3.2.3 Daun Anatomi dari daun tanaman jagung adalah berkarakter sama dengan rerumputan yang hidup didaerah iklim sedang ( mesophytic grass).

Jaringan paling luar disebut epidermis yang memiliki kutikula sehingga bersifat kasar. Bentuk selnya adalah batang. Jaringan epidermis selalu berada di luar. Silika kristal terdapat pada beberapa tipe daun yang bervarietas berbeda. Silika kristal bersebelahan dengan jaringan epidermis yang berfungsi sebagai pengikat. Pada tanaman monokotil seperti jagung, daun tidak memiliki jaringan palisade. Setiap sistem vaskular, dikelilingi oleh jaringan parenkim yang keras namun tipis.

Sistem vaskular dikelilingi bundle sheath. Jagung adalah tipe tanaman C4. Tanaman C4 memiliki sel kloroplas yang besar dan tersebar secara kaku. Kloroplas terletak didaerah mesofil daun yang terletak pada bagian tengah jaringan daun.

(Malti et al., 2011). 3.2.4 Biji Embrio pada tanaman jagung terletak dibawah endosperma. Jaringan endosperma bersifat padat. Embrio terdiri dari radicula dan plumula. Radikula pada embrio dilindungi oleh sel-sel colerorhiza. Plumula dilindungi oleh sel-sel aleuron sel. Sel aleuron bertipe kecil, padat dan berbentuk persegi.

Lapisan pelindung paling luar yang menutupi seluruh biji adalah pericarp (Malti et al., 2011). 3.3 Struktur Reproduksi Tanaman Jagung Jagung merupakan tanaman monoecious dimana setiap individu tanaman memiliki bunga jantan dan betina. Bunga jantan terletak pada titik tumbuh tanaman jagung. Ketika fase pertumbuhan terhenti, bentuk untuh dari bunga betina akan terlihat jelas. Bunga betina terletak pada bagian tengah tanaman. Penyerbukan terjadu pada bagian kelobot yang kemudian akan berkembang menjadi jagung. Bunga jantan memiliki central spike dan beberapa cabang lateral.

Setiap spike memiliki banyak bunga. Bunga tersebut disebut spikelet. Spikelet membawa serbuk sari. Serbuk sari mulai berterbangan selama 2 hari sebelum bunga betina siap untuk menerima.

Lepasnya serbuk sari dari bunga jantan akan terus berlangsung selama 8 hari dimana bunga betina sudah siap menerimanya. Bagian bunga betina muncul pada daerah sumbu daun ( leaf axis). Tidak semua sumbu daun dapat mengeluarkan bunga betina, hanya 1 atau 2 sumbu daun yang dapat menjadi tempat tumbuhnya bunga betina. Pada tanaman jagung, bunga betina muncul pada bagian tengah batang. Bunga betina mirip dengan bunga jantan dalam bentuk berambut.

Serbuk sari dari dari bunga jantan tertambat oleh silk atau bagian utama bunga betinayang b erbentuk seperti rambut. Serbuk sari kemudian membuahi telur.

Perkecambahan Biji jagung akan tumbuh optimum jika ditanam pada tanah yang berkelembapan 21 derajat Celcius. Dengan suhu tersebut. Biji akan berkecambah dalam waktu 2-3 hari. Jika temperatur tanahnya rendah yaitu kurang dari 18 derajat Celcius, tanaman jagung akan sulit untuk berkecambah. Secara keseluruhan jika suhu tinggi dan kelembapan kurang, dimungkinkan dapat menghambat atau membunuh biji yang akan ditanam (Belfield dan Brown, 2008). 3.4.2 Pertumbuhan Vegetatif Awal Akar yang tumbuh awal (akar adventif) akan tumbuh dari ruas batang bertama yang berada di bawah permukaan tanah,dan akan menjadi akar utama setelah 10 hari setelah muncul. Daun akan muncul dalam jumlah sedikit dan berbentuk kecil.

Dikarenakan titik tumbuhnya masih berada di bawah tanah, daun yang muncul pada minggu ke 2 dan ke 3 ini masih rentan terhadap banjir. Pada 3 minggu awal ini, tanaman jagung telah memunculkan lebih dari 5 daun dan mulai nampak bakal tempat bunga jantan dan bakal tempat bunga betina (Belfield dan Brown, 2008).

3.4.3 Pertumbuhan Vegetatif Lanjutan Pada minggu ke 5 sampai ke 7, merupakan fase paling kritis pada tanaman jagung. Batang dan akar tumbuh secara cepat, dengan kebutuhan akan zat hara dan air cukup tinggil. Pada minggu ke 5, pertumbuhan daun sudah sempurna dan sistem perakaran telah kompleks. Pada vase ini, bunga jantan mulai berkembang diikuti oleh perkembangan bunga betina. Satu atau dua bauh bunga betina akan tumbuh. Sikitar minggu ke 7, bunga betina akan berada pada ukuran penuh. Serangan kekeringan dan hama penyakit akan berdampak besar pada hasil panen.

Budidaya tanaman cengkeh

Pada fase ini, tanaman jagung sangat membutuhkan air untuk tumbuh (Belfield dan Brown, 2008). 3.4.4 Fase Pembungaan Fase pembungaan dapat diindikasi apabila daun telah berjumlah lebih dari 20 helai. Fase ini juga diindikasikan dengan bunga jantan yang berkembang penuh. Pada masa ini, tanaman tidak membutuhkan unsur Kalium, namun masih membutuhkan unsur hara lain serta jumlah pengairan yang banyak. Jumlah panen yang sedikit sebenarnya dikarenakan pada masa pembungaan tanaman kekurangan air. Penyerbukan sering terjadi pada sore hari.

Hal ini dikarenakan pada terik matahari yang terlalu panas, dapat merusak serbuk sari yang akan menuju bunga betina (Belfield dan Brown, 2008). 3.4.5 Fase Pertumbuhan Buah Biji atau buah jagung akan tumbuh 7 hari setelah pembungaan.

Tanaman kini menggunakan energinya untuk memperbesar buah. Pada masa ini, biji pada buah jagung terasa berair seperti susu bila ditekan. Pada masa ini unsur hara N dan P sangat dibutuhkan.

Pengerasan pada biji akan terjadi sekitar 20 hari setelah penyerbukan (Belfield dan Brown, 2008). 3.4.6 Fase Pematangan Buah Sekitar 30 hari setelah penyerbukan, tanaman telah mencapai berat kering maksimum. Fase ini disebut fase kematangan fisiologis. Pada fase ini, biji telah berwarna kuning, dan garis berwarna putih yang membatasi tiap biji telah tertutup oleh biji jagung yng masak.

Kelembapan kernel (biji) pada masa ini adalah 30%. Masa siap panen ditandai dengan daun yang telah kering dan kelembapan biji kurang dari 20% (Belfield dan Brown, 2008). 3.5 Penanaman Tanaman Jagung Jagung tidak tahan dengan cekaman kekeringan, sama halnya dengan wijen dantanaman panen dataran tinggi lain. Kelembapan tanah yang baik sangat dibutuhkan pada tanaman jagung. Tanaman jagung minimal membutuhkan sekitar 30cm profil tanah yang bersifat lembab. Tanah alluvial merupakan tanah yang baikuntuk menanam jagung.

Jagung butuh penanaman yang hati-hati dan akurat akar perkecambahan terjadi. Tempat penanaman biji sekurang-kurangnya harus bebas dari rerumputan dan gulma dengan kedalaman tanah 5-7 cm. Agar tempat penamanan ( seedbed) baik, pembajakan harus dilakukan. Jagung dapat tumbuh subur pada tanah yang tidak diolah khusus untuk pertanian. Sisa-sisa tumbuhan mati yang tidak dibersihkan akan berfungsi sebagai mulsa alami dan dapat mengurungi temperatur tanah, sehingga berkorelasi positif terhadap perkecambahan jagung.

Saat penanaman, biji harus ditanam pada kedalaman 3-5 cm untuk memungkinkan air terserap oleh biji sebagai syarat mutlak perkecambahan. Jika penanaman biji atau benih lebih dangkal dari yang ditentukan, pasitikan bahwa suhu tidak terlalu tinggi sehingga merusak fisiologi benih. Jarak penanaman yang ideal adalah dengan panjang 70 cm dan leber 50 cm. Untuk setiap lubang benih, minimal diberi 2 buah benih. Jagung merupakan tanaman dengan satu batang. Hal itu berarti tidak dapat toleran terhadap kondisi yang tidak mendukung, karena batang yang tipis dan pendek tidak akan mampu menopang daun dan akan terjadi penurunan produksi panen.

Maka dari itu, pembagian yang seimbang antara jumlah biji yang ditanam pada setiap lubang harus menjadi pertimbangan. 3.6 Pupuk dan Nutrisi Nutrisi sangat penting bagi pertumbuhan tanaman jagung, sehingga pupuk sering digunakan untuk menyediakan unsur hara yang tidak dapat diberikan oleh tanah. Kekurangan unsur hara biasanya dikarenakan oleh sifat kesuburan tanah yang kurang baik atau penggunaan lahan yang terus menerus di bidang pertanian. 3.6.1 pH Tanah Tanaman jagung akan tumbuh subur pada kisaran pH 5,5-7,8. Jika tanah terlalu asam, bisa ditambahkan kapur pada tanah. Namun yang perlu diperhatikan adalah pengaplikasian kapur sebaiknya dilakukan 3 bulan sebelumnya agar kapur dapat mengubah pH profil tanah secara lebih merata. Pengolahan tanah juga dapat menambahkan kadar pH tanah menjadi tidak terlalu asam.

Budidaya

Jika tanah terlalu asam, kapur bisa di aplikasikan di setiap 2/3 tanaman. Jika tanah terlalu basa (pH 7), tanah akan kekurangan unsur mangan (Mn), besi (fe), seng (Zn), dan boron (B). Namun demikian, tanah basa memiliki kandungan P (fosfor) yang tinggi karena tanah basa mampu manahan unsur P dengan baik. 3.6.2 Hara Makro N merupakan hara yang penting bagi tumbuhan, termasuk jagung.

Nitrogen berpengaruh besar pada kuantitas jumlah helaipada tanaman jagung, yang secara tidak langsung berhubungan dengan kuantitas hasil panen. Dalam 1 hektar, tanaman jagung membutuhkan 115 kg/ha. N dapat diperoleh dari pupuk organik atau urea. Kekurangan N pada jagung terlihat pada saat fase pertumbuhan awal. Tanaman yang kekurangan unsur tersebut akan akan bewarna kuning, dan ketika tanaman telah dewasa. Bagian daun yang tidak terkena sinar matahari akan menguning dan nampak terbakar.

P (phosporus) merupakan unsur hara makro yang penting bagi jagung. Pada tanaman Jagung, P harus diberkan langsung pada saat penanaman benih ditanah. P merunpakan unsur hara yang diambil oleh tanaman pada saat muda (pertumbuhan). Hal itu disebabkan oleh P sangat berperan penting bagi pertumbuhan akar.

P dapat ditingkatkan pengambilannya oleh tanaman jagung secara organik jika terdapat mikoriza pada tanaman jagung. Kekuranan P diindikasikan dengan akar yang tidak kuat danpendek, serta daunnya melengkung tidak beraturan. K adalah unsur yang sangat berperan penting dalam pembungaan tanaman jagung. Sekitar 86% Kalium diserap oleh bunga. Dalam 1 hektar wilayah, jagung membutuhkan 75 kg. Kekurangan unsur K akan berdampak buruk pada biji jagung yang akan dipanen.

3.6.3 Hara Mikro Unsur mikro perlu ditambahkan ketika menanam tanaman jagung. Jika tanah terlalu basa, unsur Mg, Zn, B akan kurang. Maka dari itu, perlu menambahkan unsur hara ini. Namun jika tanah bersifat asam, unsur Mo (Molibdenum) akan bersifat kurang. Penambahan kapur akan menambah kadar Mo yang ada dalam tanah dengan durasi waktu yang lama.

3.7 Pemanenan Masa pemanenan ditandai dengan daun tanaman jagung yang telah menguning dan bonggol terlihat kering. Jika pemanenan pada saat musim hujan, masa panen dilakukan saat hujan tidak turun selama 2 hari guna menjaga tanaman agar tetapkering ketika dipanen dan memudahkan penyimpanan.

KESIMPULAN Tanaman jagung merupakan tanaman tropis yang bijinya dimanfaatkan sebagai makanan pokok. Termasuk tanaman C4 dimana bercirikan tidak memiliki jaringan palisade pada daun. Fase tumbuh dan berkembang kurang lebih selama 120 hari. Termasuk tanaman yang bunga jantan dan bunga betina berpisah namun masih dalam 1 tanaman. DAFTAR PUSTAKA Malti, Ghosh, Kaushik, Ramasamy, Rajkumar, Vidyasagar. Comparative Anatomy of Maize and its Application. Intrnational Journal of Bio-resorces and Stress Management, 2(3):250-256 Souza, Castro, Pereira, Parentoni, Magelhaes.

Morpho-anatomical Characterization of root in Recurrent Selection Cycles for Food tolerance of Maize (Zea mays L.). Plant Soil Environ, 55(11):504-510. Belfield, Stephanie & Brown, Christine. Field Crop Manual: Maize (A Guide to Upland Production in Cambodia).